Jumat, 19 April 2013

dimanakah dirimu

dimanakah dirimu
yang dulu pernah ku miliki
walau tidak seutuhnya
berilah kabar sedikit saja
ku khawatir akan keadaanmu saat ini?....

Rabu, 17 April 2013

03042013

Saat jiwa telah hilang arah
Saat hati mulai terkoyak
Saat semua sudah tak lagi bernafas

Namun saat ini Ku terbangun
Dengan desir-desir suara indamu
Yang membangunkanku
Yang membangkitkanku
Tuk kembali bankit menjadi diriku yg Mandiri
Menjadi diriku yg seutuhnya

Tanpa paksaan
Tanpa hinaan
Ataupun cacian

Hari ni Ku berjanji
Akan menjaga keabadian
Dalam janji yg Sama-Sama kita ucap
Untuk slalu bersama dalam suka maupun duka

Walau jujur sulit tuk melupakan kenangan pahitku
yg membuatku jatuh bangun dalam hidup

Terima kasih tuk dirimu yg terkasih
Yang telah membuat hidupku
Menjadi bangkit Dªή lebih membaharu

Semoga cinta Dªή kasihmu itu nyata Dªή Indah
Hanya do'a kepadaMu ya اَللّهُ yg DPt kuungkap
Terima kasih اَللّهُ atas smua pelajaran hidup
Yang telah engkau beri untukku

Hamba yakin ini pilihanmu
Yang terbaik diantara yang baik
♧اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ♧
آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ.

sabar dan syukur

Dibalik smua Hal yang kualami yang membuatku terpuruk Dªή terjatuh. namun Ada Hal yang membuatku bangga dimana aku diberi tanggung jawab lebih menghandle 2 team skaligus dalam waktu yang bersamaan.

Tempatku kini dengan suasana yang lebih tenang tanpa tekanan Dªή tanpa hinaannya

Ku berjanji akan menjalani sisa hidup ini menjadi lebih baik Dªή membuktikan prinsipil hidupku yang sesuai dengan apa yang menjadi keinginan keluarga,,,, Bapak Emak Nur tunjukkan do'akn lancar Dªή bs menjalaninya lebih baik آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ

new hope

Empat tahun sudah kisah ini Ku jalin, namun hanya ketakutan Dªή kerisauan yang hadir dalam diri ini. Hamba bingung Dªή bimbang Banyak Hal yang hamba ragukan Banyak Hal yang tidak sejalan dengan yang diinginkan Banyak harap yang tidak sesuai dengan isi hati Dªή Banyak sikap yang membuat kecewa Dªή air mata. Namun kini sudah saatnya kuakhiri semuanya tuk kembali memulai hari baru Dªή hidup yg lebih membaharu. Entah apa yang akan terjadi esok hamba yakin yang terbaik Dªή imbas dari apa yg hamba lakukan kemarin. اَللّهُ hanya engkau yang dapat membantu Dªή menegakkanku dalam tanah ini dalam hidupku ini. Kejujuranku yang paling pahit adalah berpisah dengan org yg pernah mensupportku walau dengan Cara yang berbeda dia yang pernah Ku çâÿāŇĢ Dªή Ku cintai kini berubah menjadi Ku benci Dªή membuatku terus menerus mengeluarkan air mata. Satu Hal yg Pasti hamba yakin Pasti ini yg terbaik Karen tak Ada restu Dr kdua org tua dia maupun diriku.. Hamba yakin akan menemukan org yang lebih sgalanya Dr dia.. Dªή bs menjadi bagian-bagian puzzle dalam hidupku Dªή Juga hidupnya si Misteri yang akan menjadi pendamping hidupku didunia Dªή di akhirat آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ ​Ɣå媪 اَللّهُ آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ

New Life

Saat jiwa telah hilang arah
Saat hati mulai terkoyak
Saat semua sudah tak lagi bernafas

Namun saat ini Ku terbangun
Dengan desir-desir suara indamu
Yang membangunkanku
Yang membangkitkanku
Tuk kembali bankit menjadi diriku yg Mandiri
Menjadi diriku yg seutuhnya

Tanpa paksaan
Tanpa hinaan
Ataupun cacian

Hari ni Ku berjanji
Akan menjaga keabadian
Dalam janji yg Sama-Sama kita ucap
Untuk slalu bersama dalam suka maupun duka

Walau jujur sulit tuk melupakan kenangan pahitku
yg membuatku jatuh bangun dalam hidup

Terima kasih tuk dirimu yg terkasih
Yang telah membuat hidupku
Menjadi bangkit Dªή lebih membaharu

Semoga cinta Dªή kasihmu itu nyata Dªή Indah
Hanya do'a kepadaMu ya اَللّهُ yg DPt kuungkap
Terima kasih اَللّهُ atas smua pelajaran hidup
Yang telah engkau beri untukku

Hamba yakin ini pilihanmu
Yang terbaik diantara yang baik
♧اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ♧
آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ.

ilusi


--- Ilusi Kebahagiaan: Tukang Becak dan Sang Pejabat ---

Suatu siang di Malioboro…..

Seorang lelaki paruh baya, badannya kurus, kulitnya coklat kehitaman. Rambutnya tipis dan memutih, matanya cekung, tampak garis-garis di kening dan keriput di kulitnya, menandakan ia sarat dengan beban kehidupan. Duduk termenung di atas becak tua, tempat ia menggantungkan penghidupan keseharian di Malioboro, tengah Kota Jogjakarta. Kayuhan kaki yang rapuh, pada becak yang telah tigapuluh tahun menemani perjalanan hidupnya itulah yang akan memberikan sedikit harapan bagi keluarga.

Duduk menunggu dari pagi, berharap segera ada penumpang. Hingga menjelang siang, tak satupun penumpang datang. Seperti biasanya, iapun tetap tenang dan dengan sabar menunggu penumpang.

Dari kejauhan ia memandang sebuah mobil sedan berwarna hitam mengkilap. Tampak sangat mewah dalam pandangannya. Pastilah mobil itu milik seorang yang kaya raya, dengan segala kemewahan hidupnya. Ia membayangkan betapa enak menjadi orang kaya. Rumahnya luas dan indah, mobilnya mewah, isterinya cantik dan terawat, anak-anaknya berpakaian serba bagus. Ia melamunkan kondisi rumahnya sendiri yang reot, tak ada perabotan di dalamnya, isterinya kurus kering didera beban kehidupan, anak-anak berpakaian seadanya.

Matanya berkaca-kaca… Andai saja ia bisa membahagiakan keluarganya seperti pemilik mobil mewah itu…..

Pikirannya melayang-layang jauh ke langit, membawa dirinya pergi ke alam mimpi. Mengantuk, perlahan-lahan iapun tertidur pulas di atas becaknya.

Sang Pejabat yang Galau

Alkisah, di dalam mobil mewah berwarna hitam mengkilap itu, duduklah seorang lelaki berpakaian rapi. Mengenakan jas dan dasi, menandakan ia seorang pejabat. Ia duduk di bangku belakang sendirian. Di bangku depan, ada seorang sopir yang berpakaian rapi dan berperilaku sopan. Mobil tengah berjalan pelan di kepadatan lalu lintas Malioboro, tengah kota Jogjakarta.

Berhari-hari sang pejabat memikirkan sebuah proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Ada terlalu banyak masalah dalam pelaksanaan proyek itu. Dana yang tidak sesuai anggaran, pelaksana proyek yang mengerjakan asal-asalan, belum lagi banyaknya setoran yang harus diberikan ke berbagai pihak. Salah-salah ia terancam penjara dan kehilangan jabatannya. Beberapa malam terakhir ia tidak bisa tidur nyenyak. Lelah, penat, dan tidak tenang pikiran dan hatinya.

Dari dalam mobil sang pejabat melihat deretan becak-becak di pinggir trotoar Malioboro. Matanya menatap seorang lelaki tengah baya, berkulit coklat kehitaman, berpakaian seadanya. Lelaki itu tampak tertidur pulas di atas becaknya, seperti tidak memiliki beban apa-apa.

Ia membayangkan, betapa damai hati tukang becak itu. Walaupun hidup di kampung dengan kondisi sederhana, namun bisa menikmati hidupnya. Mungkin isteri dan anak-anaknya hidup sangat sederhana, namun toh mereka bisa merasa bahagia dengan apa yang ada. Dibandingkan dengan kondisi dirinya yang memiliki berbagai fasilitas kemewahan, namun semua justru menimbulkan beban pikiran dan tekanan perasaan. Ia merasa tidak bisa menikmati kebebasan dan kebahagiaan.

Mata sang pejabat berkaca kaca…. Andai saja ia bisa merasakan ketenangan dan kedamaian perasaan seperti yang dialami tukang becak itu…. Betapa nyenyak tidurnya. Tubuh tukang becak yang kurus itu tampak tertekuk di atas jok becak, dan lihatlah betapa pulas tidurnya…. Betapa bahagia jika bisa tidur nyenyak seperti itu….

Sawang Sinawang : Ilusi Kebahagiaan

Begitulah kehidupan berjalan. Seseorang akan selalu melihat kondisi orang lainnya. Membandingkan, mengandaikan, membayangkan, mengkhayalkan….. “Andai saja aku bisa seperti dia, betapa bahagianya….” Orang Jawa menyebut, hidup itu “sawang sinawang”, saling melihat kepada yang lain.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mengharapkan sesuatu yang tidak nyata. Ia mengkhayalkan sesuatu yang bukan dirinya. Ia membayangkan posisi yang bukan haknya. Ia terus dikejar keinginan yang tidak pernah kesampaian. Ia mengejar kebahagiaan seperti yang ia lihat pada orang lain. Ia mencari kebahagiaan sebagaimana ia saksikan pada banyak kalangan manusia.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mencari dari orang lain. Ia tidak masuk ke dalam dirinya sendiri, dan menemukan kebahagiaan di dalam dirinya sendiri. Harusnya ia selalu menikmati semua yang ada. Merasakan kasih sayang Tuhan dalam setiap kejadian yang menimpanya. Menghayati kehidupan dari semua pemberian Tuhan yang didapatkan setiap hari. Sedikit atau banyak, itu tinggal cara kita menghitungnya.

Becak atau mobil mewah, itu hanya benda-benda, sama dengan benda lainnya. Orang bosan setiap hari naik mobil mewah, ia akan merasa bahagia suatu ketika naik becak di Jogjakarta. Orang bosan setiap hari naik becak, ia akan merasa bahagia naik mobil suatu ketika. Karena mobil mewah dan becak hanyalah benda-benda. Bukan di situ letak bahagia.

Jabatan, posisi, kedudukan itu hanyalah atribut kehidupan, sama dengan atribut lainnya. Orang mengira posisi di atas dirinya itu yang membahagiakan. Padahal posisi yang diinginkan itu hanyalah atribut kehidupan. Asesoris kehidupan, sama dengan asesoris yang lainnya. Bukan di situ letak bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam jiwa. Bukan pada benda-benda. Bukan pada atribut dan asesoris kehidupan. Maka carilah kebahagiaan dengan menyelam ke dalam jiwa kita sendiri. Bukan dengan mengkhayalkan hak orang lain yang tidak kita miliki. Jika anda terus mencari-cari kebahagiaan kepada benda-benda, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia. Jika anda terus menerus mencari kebahagiaan kepada atribut-atribut, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam jiwa. Benda-benda, atribut-atribut, asesoris-asesoris, itu hanya hiasan saja. Sama dengan hiasan lainnya.

Temukan kebahagiaan di dalam jiwa anda. Selamat pagi, selamat berlibur bersama keluarga, selamat menemukan kebahagiaan.

Indah belum tentu benar

ASSALAAMU 'ALAIKUM
****************
CERITA MONYET Nich

Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon klapa.

Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado dan Bahorok.

Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dr pohon kelapa.
Angin Topan bilang,
dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak ♏åϋ kalah, 30 detik, katanya.
Angin Bahorok senyum ngeledek äπϑ bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ktiga angin itu maju.

Angin TOPAN duluan,
… dia tiup sekenceng2nya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat2nya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh2 si monyet. Angin Topan pun nyerah.

Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekenceng2nya. Ngga jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado jg nyerah.

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup.Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya.Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin,si monyet memang jagoan. Tangguh.Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin SEPOI-SEPOI..Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan îτϋ diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.Nggak banyak omong, angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss…
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia trus lepas lah pegangannyaAlhasil, jatuh deh tuh si monyet.
PESAN MORAL :Boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN…Dicoba dengan PENDERITAAN…Didera MALAPETAKA… Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya
Tapi jika kita diuji dengan KENIKMATAN… KESENANGAN ..KELIMPAHAN…Disinilah ” kejatuhan ” îτϋ terjadi.Jangan sampai kita terlena…Tetap ”Rendah hati”, “Mawas diri”, "Sederhana",krn bukan kritikan yg membuat anda jatuh tapi sanjungan & pujian..

Senin, 15 April 2013

Indahnya Memilikimu

saat kata tak ada lagi bahasa

saat asa tak mampu lagi berjiwa

saat sanubari tak mampu menggelitik

namun saat itu semua terenggut

hanya ucapak syukur dari seluruh lapisan lahir batinku

tuk berucapk


makasih ya 4w1 atas anugrahMu

mempertemukanku dengan seseorang yang menjadi impianku........